Rizal, Yose and Djulardi , Ade and Peto , Maslon and Rinawati, Ade and Wahyuni, Rini (2010) BIOCONVERSION OF THE NUTRIENT AND HCN CONTENT OF CASSAVA LEAVES UNDER Aspergillus niger FERMENTATION (Biokonversi zat gizi dan HCN daun ubi kayu melalui fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger). Jurnal Stigma, XIII (3). ISSN 0853-3776
![]() |
Microsoft Word (BIOCONVERSION OF THE NUTRIENT AND HCN CONTENT OF CASSAVA LEAVES UNDER Aspergillus niger FERMENTATION (Biokonversi zat gizi dan HCN daun ubi kayu melalui fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger))
- Published Version
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (63Kb) |
Abstract
Suatu percobaan telah dilakukan untuk mempelajari perubahan kandungan gizi dan HCN daun ubi kayu (DUK) yang difermentasi dengan kapang Aspergillus niger. Daun ubi kayu berasal dari varietas Basiorao yang ditanam di kelurahan Limau Manis, Padang. Percobaan ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu lama perebusan DUK (15 dan 45 menit), dan faktor kedua yaitu dosis inokulum (3, 5 dan 7% dari substrat). Peubah yang diamati adalah kandungan bahan kering (BK), protein kasar (PK), serat kasar (SK), neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), hemiselulosa dan HCN daun ubi kayu fermentasi (DUKF). Hasil percobaan memperlihatkan bahwa peningkatan lama perebusan menurunkan kandungan BK (P<0.05) dan HCN DUKF (P<0.01). Sebaliknya, peningkatan lama perebusan ini ju-ga meningkatkan kandungan SK, NDF dan ADF DUKF (P<0.05). Kandungan hemiselulosa DUKF tidak dipenga-ruhi oleh lama perebusan (P>0.05). Peningkatan level ino-kulum menurunkan kandungan BK dan HCN DUKF (P<0.05) dan cenderung menurunkan SK (P<0.10). Akan tetapi, kandungan NDF, ADF dan hemiselulosa DUKF tidak dipengaruhi oleh peningkatan dosis inokulum (P>0.05). Terdapat interaksi antara lama perebusan dan dosis inokulum terhadap kandungan PK DUKF (P<0.05). Peningkatan dosis inokulum pada lama perebusan 15 menit meningkatkan kandungan PK DUKF, tetapi jika lama perebusan ditingkatkan menjadi 45 menit, pening-katan kandungan PK DUKF tidak setinggi pada lama perebusan 15 menit. Dengan demikian peningkatan lama perebusan mengurangi peningkatan kandungan PK DUKF. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian kandungan gizi dan HCN DUKF dipengaruhi oleh lama perebusan dan dosis inokulum. Kandungan PK DUKF tertinggi diperoleh pada lama perebusan 15 menit dengan dosis inokulum 7%. Kata kunci: daun ubi kay, fermentasi, lama perebusan, dosis inokulum, kandungan gizi, HCN
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Perternakan > Produksi Ternak |
Depositing User: | SSi Santi Ariningsih |
Date Deposited: | 08 Jun 2010 01:51 |
Last Modified: | 26 Sep 2011 04:00 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/2458 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |