Repository Universitas Andalas

PENINGKATAN POPULASI TERNAK SAPI MELALUI PENGGUNAAN FERRI KHLORIDA DALAM DIAGNOSA KEBUNTINGAN DINI

Ahmad, Dasmi and Hendri, Hendri (2008) PENINGKATAN POPULASI TERNAK SAPI MELALUI PENGGUNAAN FERRI KHLORIDA DALAM DIAGNOSA KEBUNTINGAN DINI. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat. (Unpublished)

[img] PDF (PENINGKATAN POPULASI TERNAK SAPI MELALUI PENGGUNAAN FERRI KHLORIDA DALAM DIAGNOSA KEBUNTINGAN DINI) - Published Version
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (990Kb)

Abstract

Penerapan IPTEKS ini bertujuan untuk menerapkan metode pemeriksaan kebuntingan dini dengan menggunakan Feni Khlorida untuk meningkatkan tingkat kelahiran dari induk sapi potong. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan program adalah dengan melakukan pendidikan dan pelatihan (kaji tindak) serta pelayanan kepada masyarakat petani/peternak sapi. Kaji tindak dari program penerapan lpteks ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan (komunikasi d ialogis dan percontohan/demonstrasi), penerapan langsung oleh peternak (peternak ikut berpartisipasi secara langsung) di rumah masing-masing. Penerapan teknik diagnosa kebuntingan induk sapi secara dini, menggunakan sample urine dari 60 ekor induk sapi yang diduga bunting pada umur kebuntingan 42 hari (berdasarkan N-R), mengunakan Ferri Khlorida 15o/o. Peralatan yang digunakan adalah tabung reaksi volume 10 ml, gelas ukurvolume 10 ml, spuit 10 ml, pipet tetes, ember kecil dan peralatan lainnya. Prosedur diagnosa kebuntingan dini menggunakan Ferri Khlorida adalah sebagai beikut : 1). Penampungan urine dari 60 induk sapi yang diduga bunting pada umur kebuntingan 42hari setelah di-lB. 2). Diambil sampel urine murni pada no. 1 sebanyak 3 ml dengan spuit, dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3). Selanjutnya ditambahkan 2 tetes (0,1 ml) larutan Ferri Khlorida 15o/o.4). Jika larutan pada no.3 berubah warna menjadi lembayung tua maka berarti sapi tersebut positif bunting. Untuk lebih meyakinkan, disediakan satu tabung reaksi yang hanya berisi urine sapi (no.1) untuk melihat perubahan warna. 5). Sebagai pembanding hasil diagnosa kebuntingan dengan Ferri Khlorida ini dilakukan palpasi rektal pada hari ke-90 terhadap 60 ekor induk sapi tersebut di atas.Program penerapan lpteks ini dilakukan dalam waktu 6 bulan (April -Oktober 2008). Dapat disimpulkan bahwa respons para peserta yang terdiri dari peternak sapi potong bibit cukup baik. Jumlah peserta penerapan ipteks 26 orang. Jumlah peserta yang terampil memeriksa bunting atau tidak buntingnya induk sapi menggunakan sample urine yang ditambah den'Eam Ferri Khlorida 15% sebanyak2l orang (96%). Jumlah peserta yang hetul-betul bersemangat mengembangkan usaha pembibitan ternak sapinya adalah sebanyak 18 orang (lebih dari 50%). Angka kebuntingan dalam penerapan IpTEKS ini adalah 78 %. Kunci : diagnosa kebuntingan dini, ferni khlorida, sapi

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Lembaga Pengabdian Masyarakat
Depositing User: SSi Resta Yanda
Date Deposited: 25 Oct 2010 04:49
Last Modified: 25 Oct 2010 04:49
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4277

Actions (login required)

View Item View Item