PEMBERDAYAAN KOMPONEN MASYARAKAT MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK PEDULI TB PARU DALAM MENURUNKAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS TB PARU PADA MASYARAKAT DESA PINCURAN SONSANG KEC. VII KOTO SEI. SARIK PADANG PARIAMAN

Putra, Andani Eka and Rosa, Yulia and Rasyid, Roslaili (2014) PEMBERDAYAAN KOMPONEN MASYARAKAT MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK PEDULI TB PARU DALAM MENURUNKAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS TB PARU PADA MASYARAKAT DESA PINCURAN SONSANG KEC. VII KOTO SEI. SARIK PADANG PARIAMAN. Project Report. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. (Unpublished)

PDF (PEMBERDAYAAN KOMPONEN MASYARAKAT MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK PEDULI TB PARU DALAM MENURUNKAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS TB PARU PADA MASYARAKAT DESA PINCURAN SONSANG KEC. VII KOTO SEI. SARIK PADANG PARIAMAN) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (806Kb)

Abstract

Konsep dasar dari kegiatan pengabdian ini adalah terbentuknya kelompok peduli TB paru pada masyarakat desa yang mempunyai kemampuan dalam memberikan informasi yang tepat menangani penyakit TB paru itu sendiri, sehingga diharapkan membantu dalam mempercepat penyembuhan penderita, mengurangi resiko penularan dan menurunkan angka kematian. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk ceramah umum pada anggota kelompok tentang masalah TB Paru, pengamatan dan pengerjaan bahan laboratorium pemeriksaan, pengamatan terhadap pasien TB Paru di rumah sakit, diskusi kelompok dengan menggunakan format Focus Group Discussion (FGD), dan pengamatan terhadap aktivitas anggota kelompok. Melalui bantuan perangkat desa berhasil ditetapkan l0 orang anggota kelompok untuk diberikan pelatihan, yang terdiri dari 8 (delapan) perempuan dan 2 (dua) laki-laki, umur rata-rata 24.5 ± 3.0 tahun. Sebagian besar responden berpendidikan SMU atau sederajat (9 orang), hanya 1 orang (10.0%) dengan pendidikan SMTP. Pengetahuan anggota kelompok dihitung berdasarkan skor yang diberikan pada saat evaluasi awal dan akhir. Dari evaluasi awal ditemukan nilai anggota tertinggi 75 dan terendah 45 dengan, dengan rata-rata nilai 62.0 (indeks pengetahuan kurang). Setelah melalui pelatihan ditemukan peningkatan nilai rata-rata anggota sebesar 26.30 %, sehingga nilai rata-rata menjadi 76.5 (indek pengetahuan sedang). Dari penugasan yang dilakukan dalam mengidenfifikasi kasus TB Paru berhasil diperiksa 23 orang anggota masyarakat yang dicurigai menderita TB paru berdasarkan gambaran batuk yang diderita lebih dari 3 (tiga) minggu. Pada pemeriksaan sputum BTA pasien ditemukan 3 (tiga) penderita dengan hasil BTA positif. Berdasarkan kuisioner yang dilakukan terhadap anggota masyarakat tersebut ditemukan tingkat pengetahuan yang sangat rendah tentang TB paru. Dari evaluasi follow up yang dilakukan terhadap anggota ditemukan bahwa permasalahan yang berkembang dengan TB Paru ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru itu sendiri. Diharapkan melalui pembentukan kelompok ini pengetahuan akan lebih ditingkatkan sehingga pada akhirnya pengobatan TB Paru itu sendiri dapat lebih optimal.

Actions (login required)

View Item