Masrizal, Masrizal and Azhari, Wahizi and Azhar, Azhar (2010) PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP HASIL PENETASAN TELUR IKAN PATIN (Pangasius sutchi Fow). Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Andalas. (Unpublished)
PDF (PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP HASIL PENETASAN TELUR IKAN PATIN (Pangasius sutchi Fow))
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (756Kb) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu penetasan yang berbeda terhadap hasil penetasan (waktu inkubasi, daya tetas telur, abnormalitas dan kelangsungan hidup larva) ikan patin. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat ditemukan suhu penetasan telur ikan patin yang optimal, sehingga dapat memberikan hasil penetasan yang maksimal (waktu penetasan yang cepat, daya tetas telur yang tinggi, abnormalitas larva yang rendah dan kelangsungan hidup larva yang tinggi). Penelitian ini menggunakan satu ekor induk ikan patin betina dan satu ekor induk ikan patin jantan yang telah matang gonad dengan berat masing- masingnya 5 kg/ekor. Pemijahan dilakukan dengan teknik hipofisasi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan, yaitu suhu penetasan 26 'C, 28 'C, 30 'C, 32 'C dan 34 'C. Peubah yang diamati adalah waktu inkubasi , daya tetas telur, abnormalitas larvae dan kelangsungan hidup larvae sampai umur 3 hari (SR-3 hari). Data hasil pengamatan peubah dianalisis dengan analisis variansi, uji lanjut wilayah berganda duncan dan uji polinomial orthogonal. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 8 Juli - 30 September 2001 di Balai Benih lkan Kiambang, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu penetasan yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap waktu inkubasi dan daya tetas telur, tetapi berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap abnormalitas larvae dan kelang- sungan hidup larva ikan patin sampai umur tiga hari (SR-3 hari). Waktu inkubasi terendah (tercepat) terdapat pada perlakuan dengan suhu penetasan 34 "C yaitu 20,06 jam, tetapi prosentase daya tetas telur tertinggi (90,18 %), abnormalitas larvae terendah (9,35 %) dan kelangsungan hidup larvae tertinggi (82,75 %) terdapat pada perlakuan dengan suhu penetasan 32 'C. Berdasarkan hasil uii polinomial orthogonal didapatkan bahwa suhu penetasan optimal untuk telur ikan patin ini adalah 30,60 'C.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Unit atau Lembaga: | Lembaga Penelitian Unand |
Depositing User: | mharri novendra |
Date Deposited: | 25 Oct 2010 02:33 |
Last Modified: | 21 Sep 2011 08:04 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/4906 |
Actions (login required)
View Item |