Repository Universitas Andalas

Analisis Karakter Kuantitatif dan Morfogenetik Sapi Pesisir

ANWAR , SARBAINI and SARI, YULIA and ADRIAL, ADRIAL (2010) Analisis Karakter Kuantitatif dan Morfogenetik Sapi Pesisir. Project Report. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS ANDALAS. (Unpublished)

[img] PDF ( Analisis Karakter Kuantitatif dan Morfogenetik Sapi Pesisir) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (928Kb)

Abstract

Telah dilakukan satu penelitian terhadap subpopulasi sapi pesisir (Pesisir Selatad di Sungai Liku, Kecamatan Ranah Pesisir. Penelitian ini dilakukan terhadap 122 ekor sapi dari kedua jenis keiamin pada tingkat umur 1,5 - 5 tahun untuk mengetahui karakteristik sifat'sifat kuantitatif dan kualitatif sapi pesisir. Dari penelitian ini ditemukan bahwa telah terjadi pengurasan sapi jantan sehingga tidak diperoleh sampel sapi jantan berumur lebih dari 2 tahun. Hal ini antara lain disebabkan tingginya permintaan masyarakat terutama untuk keperluan hewan qurban. Hal ini tergambar bahwa dari total 122 ekor sampel hanya 23 ekor sapi jantan yang ditemukan dan itupun hanya pada tingkat umur 1,5 - 2 tahun. Dari hasil analisa data didapatkan bahwa pada sapi jantan umur 1,5 - 2 tahun diperoleh rataan bobot hidup, panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak, tinggi pinggul, dalam dada, trebar dada, dan lebar pinggul berturut'turut adalah 104,7 sekitar 21,2 kg; 97 sekitar 7,2 cm 111,2 sekitar 8,9 cm 91,8 sekitar 6,1cm, 96 sekitar 5,7cm, 42,I sekitar.3,2cm, 23,5 sekitar 3,2cm, dan 29,5 sekitar 4,1 cm. Jika dibandingkan dengan jenis sapi lokal lain seperti sapi Bali, sapi Madura, dan sapi peranakan Ongole ternyata ukuran-ukuran tubuh dan bobot tubuh sapi pesisir ini adalah yang terendah Untuk sapi betina, bobot hidup, panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak, dalam dada, lebar dada dan lebar pinggul tertinggi ditemukan pada sapi umur 3,5 - 4 tahun dan nilainya secara berurutan adalah: 154,4 * 18 kg; Llz,L * 5,8 cm, L25,6 t 6,8 cmi 99,9 t 3,8 cmi 48,3 t 2,8 cmi 26,4 t 2,6 cm dan B4,g + 2,9 cm. Jika dibandingkan dengan jenis sapi lokal lainnya pada tingkat umur yang sama seperti sapi Bali, sapi Madura dan sapi peranakan Ongole, ternyata bobot tubuh dan ukuran-ukuran tubuh sapi pesisir ini adalah yang terendah. Dari sifat kualitatif terutama warna bulu tubuh hasil penelitian ini menunjukkan terdapatnya lima warna yang umum ditemui pada sapi pesisir ini. Kelima warna tersebut adalah merah bata, coklat, hitam, kekuningan dan putih. Warna ini umumnya bergerak mulai dari kepala - leher dada sampai Lko", kecuali bulu pada ujung ekor yang umumnya berwarna hitam. Pola warna pada sapi ini menunjukkan pola homogen kecuali pada bagian perut sampai kelangkang berwarna agak keputihan. Sepanjang tulang punggung mulai dari belakang punuk sampai ke pangkal ekor terdapat garis warna yang agak gelap dibanding warna bulu tubuhnya' Dari kedua sifat yang diamati dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran tubuh diduga dapat membedakan bangsa sapi ini dengan bangsa sapi lokal lsinnya. Dari warna bulu tubuh setidaknya dapat dikatakan bahwa warna khas untuk sapi pesisir adalah kelima warna yang dikemukan diatas sebab tidak ditemukan adanya sapi yang berwarna belang atau bertotol-totol. Selain itu, garis warna yang terdapat di sepaujang tulang punggung mungkin dapat menjadi ciri khas bangsa ternak lokal ini.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 01 Nov 2010 02:49
Last Modified: 19 Sep 2011 08:33
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/5157

Actions (login required)

View Item View Item