ADOPSI TEKNOLOGI ORGANIK FARMING PADA BUDIDAYA PADI TANAM SABATANG DI KELOMPOK TANILABUAH MALINTANG KELURAHAN KOTO PANJANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Juwita, Leny Putri (2009) ADOPSI TEKNOLOGI ORGANIK FARMING PADA BUDIDAYA PADI TANAM SABATANG DI KELOMPOK TANILABUAH MALINTANG KELURAHAN KOTO PANJANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG. Other thesis, Fakultas Pertanian.

PDF (ADOPSI TEKNOLOGI ORGANIK FARMING PADA BUDIDAYA PADI TANAM SABATANG DI KELOMPOK TANI LABUAH MALINTANG KELURAHAN KOTO PANJANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (701Kb)

Abstract

Penelitian tentang Adopsi Teknologi Organik Farming Pada Budidaya Padi Tanam Sabatang Di Kelompok Tani Labuah Malintang telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian organik farming pada budidaya padi tanam sabatang dikelompok tani Labuah Malintang dan mengetahui adopsi teknologi budidaya padi tanam sabatang oleh anggota kelompok tani Labuah malintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (Case Study). Pengambilan responden dan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purpose), yaitu melihat pelaksanaan kegiatan penyuluhan teknologi organik farming pada budidaya padi tanam sabatang dan menginventarisasi semua anggota kelompok tani Labuah malintang yang sudah mengadopsi teknologi organik farming pada budidaya padi tanam sabatang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan kuisioner dengan responden. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi dan literature yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian organik farming pada budidaya padi tanam sabatang sudah dilaksanakan sesuai program yang telah disusun PPL sebelumnya. Selain itu diketahui bahwa Tahap Adopsi Teknologi Organik Farming pada Budidaya Padi Tanam Sabatang di Kelompok Tani Labuah Malintang berada pada tahap adopsi rendah ( 60 %) yaitu hanya 4 orang dari 20 orang petani yang mau mengadopsi. Sebenarnya semua petani sudah berada pada tahap sadar dan minat, dan pada tahap evaluasi dan mencoba hanya sebagian petani yang mau melaksanakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu tingkat kesulitan petani dalam menanam benih karena akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak, dan kesulitan dalam pembuatan pupuk dari bahan kompos jerami menurut mereka proses pembuatan pupuk ini membutuhkan waktu yang panjang karena pupuk harus dibusukan terlebih dahulu sebelum disebar ke lahan.

Actions (login required)

View Item