Repository Universitas Andalas

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI PERABOTAN RUMAH TANGGA DAN BARANG-BARANG ELEKTRONIK DENGAN SISTEM SYARIAH

NOVITA IRA YANTI., NOVITA IRA YANTI. (2007) PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI PERABOTAN RUMAH TANGGA DAN BARANG-BARANG ELEKTRONIK DENGAN SISTEM SYARIAH. Other thesis, Fakultas Hukum.

[img] PDF (PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI PERABOTAN RUMAH TANGGA DAN BARANG-BARANG ELEKTRONIK DENGAN SISTEM SYARIAH) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (541Kb)

Abstract

Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan yang ingin dipenuhi, baik berupa kebutuhan primer, sekunder maupun tertier. Dalam memenuhi kebufuhan tersebut muncul persoalan yaitu keterbatasan keuangan masyarakat yang menyebabkan mereka tidak mampu membeli secara tunai yang pada akhirnya melahirkan sewa beli. semakin banyaknya lembaga-lembaga yang bergerak dibidang sewa beli menimbulkan suatu pemikiran untuk menerapkan prinsip bagi hasil atau syariah dalam perjanjian sewa beli. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pelaksanaan perjanjian sewa beli pada Toko Masri-M Syariah Bukitinggi, bagaimana bentuk dan isi dari perjanjian, hambatan-hambatan yang ditemui oleh Toko Masri-M syariah Bukitinggi serta bentuk penyelesaiannya. Dalam penulisan skrisi ini penulis mengumpulkan data melalui penelitian kepustakaan (Library Research) serta penelitian lapangan (Field Research) dan kemudian menganalisa hasil penelitian tersebut secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dalam penulisannya, penulis menggunakan pendekatan yuridis sosiologis artinya penutis melihat penerapan peraturan- peraturan yang berhubungan dengan sewa beli tersebut dengan kenyataan dan fakta-fakta yang ditemui di lapangan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perjanjian sewa beli pada Toko Masri-M Syariah berbentuk standar (baku) yaitu ditentukan secara sepihak oleh penjual sewa. Hak milik tidak diberikan kepada pembeli sewa sebelum pembeli sewa memenuhi segala kewajiban yang timbul dari perjanjian ini. Hak milik tersebut dijaminkan kepada penjual sewa secara fidusia. Pembeli sewa masih berstatus sebagai penyewa sebelum angsuran terakhir dilunasi. Pada dasarnya keberadaan sewa beli dengan system syariah ini lebih menguntungkan karena bersandarkan padajual beli dengan system al-murabahah yaitu jual beli dengan harga asal dengan keuntungan yang disepakati, sehingga adanya transparansi harga yang diberikan pada konsumen, serta tidak adanya denda atau bunga yang dikenakan kepada pembeli sewa bila pembeli sewa terlambat melakukan pembayaran angsuran. System bagi hasil yang dipakai terlihat saat pihak kedua atau pembeli sewa tidak mampu melunasi kewijibannya atas barang yang diambil atau terjadi penunggakan pembayaran angsuran, barang akan diambil kembali dengan penitipan pada pihak toko, dan apabila pembeli sewa tidak sanggup melanjutkan pembayaran, maka pihak Toko Masri-M akan melakukan penjualan atas barang tersebut. Bila hasil penjualan lebih besar dari sisa kewajiban pihak kedua maka akan dikembalikan kepada pihak kedua dan bg8itu juga sebaliknya. Hambatan yang dihadapi pada Toko Masri-M Syariah ini adalah terjadinya kemacetan dalam pembayaran angsuran. Apabila terdapat pereselisihan maka akan diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah mufakat

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Unit atau Lembaga: UNSPECIFIED
Depositing User: KREATIF zulka hendri
Date Deposited: 25 Nov 2010 06:16
Last Modified: 25 Nov 2010 06:16
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/6087

Actions (login required)

View Item View Item