Yeni, Delfi (2014) cacat Badan sebagai Alasan Perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA padang. Other thesis, Fakultas Hukum.
PDF (cacat Badan sebagai Alasan Perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA padang)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (576Kb) |
Abstract
Tujuan perkawinan selain untuk melaksanakan sunnah Rasul dan beribadah kepada Allah tetapi juga untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal. Namun tidak semua tujuan perkawinan itu dapat terwujud sehingga memungkinkan terjadinya perceraian yaitu putusnya hubungan perkawinan yang disebabkan oleh alasan-alasan yang disahkan oleh Undang-undang dan dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama. Salah satu alasan perceraian ini adalah disebabkan karena salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit sehingga tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami istri. Untuk mendapatkan data serta bahan yang diperlukan dalam penyelesaian masalah ini, penulis menggunakan jenis penelitian hukum sosiologis yaitu penelitian yang dilakukan langsung ke lapangan untuk mendapatkan data primer dan penelitian terhadap bahan-bahan perpustakaan guna mendapatkan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan melalui wawancara dengan Ibu Drs. orba Susilawati, MHI, selaku Hakim dan Bapak candra Boy Seroza s.Ag, MHI selaku Panitera Muda pengadilan Agama Kelas IA Padang. Kemudian data tersebut diolah, dianalisis secara kualitatif. Melalui penelitian yang penulis lakukan di pengadilan Agama Kelas IA Padang dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk cacat badan yang dijadikan alasan perceraian yang datanya diambil dari awal tahun 2004-2006 adalah impotensi, ejakulasi dini, gil4 dan frigiditas. cacat badan ini dalam prakteknya tidak dijadikan sebagai alasan primer perceraian namun hanya dijadikan sebagai alasan umum yang memicu sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga, sehingga alasan cacat badan ini dikombinasikan ke dalam alasan perceraian yang disebabkan sering terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga oleh Hakim yang memutus perkara ini. proses pemeriksaannya dilakukan oleh Hakim melalui tanya jawab langsung kepada kedua belah pihak yang bersangkutan dalam sidang Pengadilan yang disertai pembuktian dengan menggunakan alat bukti pengakuan dari kedua belah pihak yang bersangkutan, alat bukti tertulis yaitu berupa surat keterangan dokter ahli, dan alat bukti saksi ahli atau keterangan ahli yang dialakukan dengan menghadirkan dokter ahli. Hambatan yang ditemui Hakim dalam proses pembuktian ini adalah seringnya tergugat tidak hadir dalam persidangan sehingga Hakim mengambil tindikan menjatuhkan putusan. verstek dan tergugat sering tidak mengakui apa yang dinyatakan dalam surat gugatan malahan mereka sering saling menuduh, -oleh karena itu Hakim akan memerintahkan kepada kedua belah pihak untuk memeriksakan diri ke Dokter Ahli.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Hukum > Hukum |
Depositing User: | SSi Resta Yanda |
Date Deposited: | 09 Dec 2010 05:25 |
Last Modified: | 31 Aug 2015 03:30 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/6183 |
Actions (login required)
View Item |