Repository Universitas Andalas

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial

Ariyanto , Edi and Anas, Yulia (2009) REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial. Working Paper. Fakultas Ekonomi. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial ) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (262Kb)

Abstract

Model kelompok usaha bersama dalam program pengentasan kemiskinan sangat penting untuk dikaji. Mengingat sudah banyak upaya yang dilakukan sebelum ini dalam berbagai bentuk program pemberdayaan kelompok usaha masyarakat miskin, namun masih belum banyak memberikan hasil. Padahal dari hasil studi yang merujuk pada pentingnya peranan kelompok dalam pemberdayaan hampir seluruhnya merujuk bahwa kelompok merupakan salah satu alat yang dapat dijadikan sarana untuk mempercepat terjadinya proses pemberdayaan, terutama dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Namun tingkat kemiskinan masih tetap tinggi. Berdasarkan hal tersebut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dilakukan kajian pada program-program kemiskinan yang menggunakan model kelompok sebagai media sasaran dengan tujuan untuk merekonstruksi model kelompok usaha bersama (KUBE) masyarakat miskin yang tepat dalam Program pengentasan kemiskinan. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwan KUBE dibentuk karena adanya program bantuan yang akan diterima (Top-down) dan bukan berdasarkan keinginan masyarakat (bottom-up) untuk membentuk KUBE. Sebanyak 94,4 % anggota KUBE menyatakan bahwa KUBE belum ada sebelum adanya program bantuan datang Sebanyak 89,5 % anggota KUBE menyatakan bahwa proses pembentukan KUBE hanya membutuhkan waktu 1 hari, tanpa adanya sosialisasi dari dinas tentang program dan bentuk bantuan apa yang akan diberikan oleh pemerintah. Hal ini berdampak pada cara pengambilan masyarakat miskin sebagai anggota KUBE, dimana anggota KUBE banyak yang terdiri dari sanak famili atau kerabat dekat dengan Jorong dan bahkan sebesar 4,1 % ada anggota KUBE tidak saling kenal dan tidak mengetahui bahwa mereka termasuk sebagai anggota KUBE. Kata Kunci : KUBE, Masyarakat miskin, Top Down, Bottom-Up

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Unit atau Lembaga: Fakultas Ekonomi > Ilmu Ekonomi
Depositing User: SSi Renny Pebrica
Date Deposited: 24 May 2010 08:11
Last Modified: 24 May 2010 08:11
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/684

Actions (login required)

View Item View Item