Sabri, Rika (2008) PENGARUH PENDEKATAN HOME BASE PROGRAM DALAM PEMBERIAN TERAPI METODA APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) TERHADAP KEMAJUAN PENDERITA AUTISMA DI SEKOLAH AUTISMA KOTA PADANG 2008. Working Paper. Fakultas ISIP. (Unpublished)
Microsoft Word (PENGARUH PENDEKATAN HOME BASE PROGRAM DALAM PEMBERIAN TERAPI METODA APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) TERHADAP KEMAJUAN PENDERITA AUTISMA DI SEKOLAH AUTISMA KOTA PADANG 2008)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (134Kb) |
Abstract
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan gangguan dan keterlambatan dalam kognitif, bahasa, perilaku dan interaksi sosial. Penyandang autisme mendapatkan terapi di sekolah khusus autisme dan dapat juga diberikan di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendekatan home base program dalam pemberian terapi metoda Applied Behaviour Analysis (ABA) terhadap kemajuan penderita autisma di sekolah autisma di Kota Padang. Metode penelitian ini adalah eksperimen pre dan post intervention dan menggunakan lembaran dan observasi. Pengambilan data dilakukan pada 30 orang penderita autisme yang dibagi 15 orang sebagai kasus yang diintervensi dengan pemberian terapi pada anak melalui keluarga yang menggunakan instrumen yang sama dengan terapi di sekolah, dan 15 orang sebagai kontrol yang hanyay mendapat terapi di sekolah khusus autisme YPPA Parak Gadang bulan April-Desember 2008. Hasil penelitian memperlihatkan dari 15 anak yang diintervensi di rumah terapi perilaku dengan baik yang mengalami kemajuan dari 10 (83,3), dari 10 anak yang melakukan terapi okupasi yang baik, ada 9 anak (90%) yang mengalami kemajuan, dan dari 11 anak yang melakukan terapi wicara yang baik 10 orang (90,9%) yang mengalami kemajuan. Berdasarkan analisa statistik dengan derajat kemaknaan p<0,05 berarti pemberian terapi perilaku, terapi okupasi dan terapi wicara di rumah dengan menggunakan metoda ABA dengan pendekatan Home Based Therapy berpengaruh terhadap kemajuan anak autisme. Perlunya terapi di rumah terbukti dari hasil penelitian ini bahwa kelompok kasus memperlihatkan kemajuan yang pesat dibanding kelompok kontrol. Pelaksanaan Home based therapy lebih teratur dan tenang karena keluarga dapat mengatur ruangan yang tenang bagi anak sehingga anak dapat berkonsentrasi menerima materi dari orangtua. Ruangan yang tenang dapat membantu anak untuk menerima materi dengan mudah karena lebih konsentrasi (Hembing, 2004). Pada kontrol, Anak hanya mendapatkan terapi di sekolah secara terstruktur, namun pada kelompok ini tidak diberikan terapi tambahan di rumah. Anak yang menderita autisme memerlukan perhatian ekstra, artinya responden yang diberi perlakuan terapi di rumah mendapat perhatian lebih dibandingkan kelompok kontrol yang mendapatkan perhatian di sekolah saja. Di antara mereka ada yang mengalami kesulitan berkomunikasi, ada yang hiperaktif, dan ada pula yang hipoaktif. Tak banyak orang tua yang cepat menyadari apa yang tengah terjadi pada anak mereka yang ternyata menderita autisma. Kalaupun paham, para orang tua itu cenderung tak memiliki pengetahuan dan waktu yang cukup untuk membimbing buah hatinya bertingkah laku yang normal. Itulah saatnya penderita dan orang tuanya memerlukan bantuan seorang terapis autisma. Kata kunci: autisme, Applied Behaviour Analysis (ABA), home base program
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | SSi diana zulyetti |
Date Deposited: | 25 May 2010 01:55 |
Last Modified: | 25 May 2010 01:55 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/762 |
Actions (login required)
View Item |