STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Pratomo, Avyanton (2010) STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Other thesis, Fakultas Pertanian.

Preview

PDF (STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GAMBIR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (368Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juni sampai September 2006, bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal agribisnis gambir serta merumuskan alternatif strategi bagi pengembangan agribisnis gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan konsep- konsep manajemen strategi. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan teknik purposive. Data hasil penelitian ini dimasukkan kedalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) untuk selanjutnya diberi pembobotan dan rating sehingga dapat diketahui faktor internal dan eksternal mana yang paling mempengaruhi pengembangan agribisnis gambir. Selanjutnya untuk perumusan altematif strategi digunakan matriks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity dan Threatment). Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa faktor internal agribisnis yang paling berpengaruh adalah tersedianya tenaga kerja produktif, daerah dan agroklimat yang cocok untuk komoditi gambir, adanya mutu produk gambir yang terkenal keluar negeri dan rantai pemasaran yang relatif panjang. Sedangkan faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah adanya institusi baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi yang melakukan penelitian teknologi gambir, kebijakan pemerintah yang mendukung agribisnis dan belum adanya informasi harga dan pasar yang memadai. Hasil identifiasi faktor internal dan eksternal ini dimasukkan kedalam matriks SWOT dan didapatkan lima alternatif strategi yaitu optimalisasi sumberdaya pertanian yang ada untuk menunjang pembangunan sistem agribisnis yang terintegrasi, strategi penetrasi pasar dengan mengencarkan penjualan komoditi melalui promosi yang dilakukan oleh pemerintah, penyediaan akses permodalan serta pemberian kredit lunak bagi petani yang difasilitasi oleh pemerintah, peningkatan layanan agribisnis melalui optimalisasi lembaga/ jasa penunjang kegiatan untuk pengembangan komoditi yang lebih baik dan reorganisasi manajemen petani.

Actions (login required)

View Item