PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM TAHAP ASIMILASI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TERBUKA (Studi Kasus pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Klas II B Pasaman)

Afrizal, Riki (2008) PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM TAHAP ASIMILASI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TERBUKA (Studi Kasus pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Klas II B Pasaman). Other thesis, Fakultas Hukum.

Preview

PDF (PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM TAHAP ASIMILASI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TERBUKA (Studi Kasus pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Klas II B Pasaman)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1062Kb) | Preview

Abstract

Didalam hukum pidana dikenal adanya pemidanaan berupa pidana penjara yang direalisasikan dengan memasukkan terpidana ke dalam Lembaga pemasyarakatan. Tujuannya disamping memberikan efek jera juga dalam rangka perbaikan perilaku yang disebut dengan pembinaan. Dalam Pasal 36 Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaaan pemasyarakatan disebutkan salah satu hak narapidana dan anak didik pemasyarakatan dalam pembinaan adalah mendapatkan asimilasi. Pada tahap asimilasi proses pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan melalui cara membaurkannya dengan masyarakat, salah satunya adalah penempatan pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka. Lembaga kemasyarakatan Terbuka merupakan suatu tempat pembinaan yang mencerminkan situasi dan kondisi yang ada pada masyarakat sekitar tanpa ada tembok pembatas dengan pengawasan minimum (Minimum Security) yang penghuninya telah memasuki tahap asimilasi dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, diantaranya telah menjalani setengah dari masa pidananya. Hal ini dimaksudkan dalam rangka menciptakan kesiapan narapidana kembali ke tengah masyarakat (integrasi). Berdasarkan hal diatas, penulis melihat adanya permasalahan terkait dengan bentuk pembinaan narapidana pada lembaga pemasyarakatan Terbuka Klas II.B Pasaman, pelaksanaan pembinaan narapidana serta re-levansinya dengan tujuan pemidanaan, dan kendala yang dihadapi dalam pembinaan narapidana aifembiga Pemasyarakatan Terbuka Klas.II B Pasaman. Untuk dapat mengetahui dan menganalisa masalah ini, penulis melakukan suatu penelitian yang bersifat empiris (sosiologis) dengan pendekatan yuridis yang bersifat deskriptif, artinya pendekatan masalah melalui penelitian hukum dengan melihat norma hukum atau efektivitas hukum yang berlaku dan dihubungkan dengan fakta yang ditemukan dalam penelitian. Penulis melakukan penelitian pada Lembaga Pemasyarakatan terbuka Klas II B Pasaman untuk memperoleh data-data yang mendukung dalam rangka menganalisa permasalahan diatas. Data-data yang penulis peroleh adalah berupa dokumen, bahan-bahan hukum, maupun hasil wawancara dengan petugas LAPAS dan narapidana kemudian diolah melalui proses editing dan dianalisa secara kualitatif. Dari hasil penelitian penulis dapat mengetahui bahwa pembinaan terhadap narapidana pada tahap asimilasi ini adalah lebih diarahkan kepada pembinaan keterampilan yaitu dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, pembinaan sosial kemasyarakatan dan pembinaan sikap mental narapidana guna persiapan kembali ketengah masyarakat. Pembinaan dilakukan secara kekeluargaan dengan memberikan kepercayaan kepada narapidana. Dalam pelaksanaan pembinaan tersebut masih dijumpai kendala- kendala seperti masih kurangnya peraturan yang mengatur mengenai pelaksanaan pembinaan pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka kurangnya pengetahuan narapidana mengenai Lembaga Pemasyarakatan Terbuka, Sarana dan Prasarana belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan pembinaan yang diperlukan dalam rangka persiapan reintegrasi sosial. Pada dasarnya pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Terbuka, dapat mencapai tujuan dari pembinaan itu sendiri, akan tetapi hal tersebut belum dapat terlaksana secara maksimal.

Actions (login required)

View Item