PERBANDINGAN TINGKAT KEMATANGAN OOSIT In VITRO PADA MEDIUM YANG DISUPLEMENTASI HORMON FSH DAN PMSG

Sahmirza , Sahmirza (2008) PERBANDINGAN TINGKAT KEMATANGAN OOSIT In VITRO PADA MEDIUM YANG DISUPLEMENTASI HORMON FSH DAN PMSG. Other thesis, Fakultas Peternakan.

Preview

PDF (PERBANDINGAN TINGKAT KEMATANGAN OOSIT In VITRO PADA MEDIUM YANG DISUPLEMENTASI HORMON FSH DAN PMSG) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (314Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan oosit secara in vitro pada medium yang disuplementasi dengan hormon FSH dan hormon PMSG. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Fisiologi Reproduksi / AI Fakultas Peternakan Universitas Andalas dari tanggal 8 Agustus sampai 8 Oktober 2005. Penelitian ini menggunahan ovarium sapi lokal yang diambil dari rumah potong hewan (RPH) dengan 15 kali pengambilan. Metoda penelitian adalah secara eksperimen dengan perlakuan membandingkan dua hormon FSH dan PMSG dan data dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji-t. Peubah yang diukur adaiah status inti oosit in vitro yang meliputi tahap germinal vesicle (GV), tahap metafase - I (M-I) dan tahap metafase - II (tingkat kematangan inti). Hasil penelitian menunjukan rata-rata persentase status inti oosit in vitro diantara kedua perlakuan (FSH dan PMSG) masing-masing adalah GV = 26,02 +- 14,79 dan 25,11 +- 19,67 %; M-I = 15,64 + 12,32 % dan 21,14 +- 15,68 % dan M-II = 58,34 +- 23,86 % dan 53,76 +- 18,87 %. Analisa statistik menunjukan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) status inti oosit (GV dan M-I) dan tingkat kematangan inti oosit in vitro (M-II) diantara kedua perlakuan (FSH dan PMSG).Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hormon PMSG dapat menjadi alternatif sebagai pengganti dan hormon FSH dalam pematangan oosit secara in vitro. Kata kunci : Pematangan in vitro, PMSG, FSH , Oosit sapi

Actions (login required)

View Item