KECERNAAN TRAKSI SERAT SECARA IN VITRO DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) cv, TAIWAN YANG DIBERI DOSIS PUPUK N, P DAN K BERBEDA PADA TANAH ULTISOL PADA PEMOTONGAN PERTAMA YANG DIINOKULASI DENGAN CMA Glomus manihottis.

HARAHAP. , ANGELIA UTARI (2008) KECERNAAN TRAKSI SERAT SECARA IN VITRO DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) cv, TAIWAN YANG DIBERI DOSIS PUPUK N, P DAN K BERBEDA PADA TANAH ULTISOL PADA PEMOTONGAN PERTAMA YANG DIINOKULASI DENGAN CMA Glomus manihottis. Other thesis, Fakultas Peternakan..

Preview

PDF ( KECERNAAN TRAKSI SERAT SECARA IN VITRO DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) cv, TAIWAN YANG DIBERI DOSIS PUPUK N, P DAN K BERBEDA PADA TANAH ULTISOL PADA PEMOTONGAN PERTAMA YANG DIINOKULASI DENGAN CMA Glomus manihottis. ) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (433Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meagetahui kecernaan fraksi serat secara in Vitro dari rumput Gajah (Pennisetum purpureum) cv. Taiwan yang diberi dosis pupuk N, P dan K berbeda yaag diinokulasikan dengan CMA Glomus manihottis. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah rumput Gajah (Pennisetum purpureum) cv, Taiwan dengan dosis pupuk N, P dan K berbeda yang diinokulasi CMA Glomus manihottis dam metoda yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan yaitu A (I00 % N, P dm K tanpa CMA), B (100 % N, P dan K + CMA), C (75 %N, P dan K+ CMA), D (50%N, P dan K CMA),dan E (25% N,P dan K+ CMA) Hasil penelitina ini menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyat (p>0.05) terhadap kecernaan NDF, ADF, Selulosa, dan hemiselulosa. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa inokulasi CMA mampu menurunkan dosis pemakaian pupuk N, P dan K sampai 25 % pada rumput gajah cv. Taiwan tanpa mempengaruhi kecernaan fraksi serat.

Actions (login required)

View Item