Repository Universitas Andalas

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

AFANDRI, AFANDRI (2014) STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
PDF
Download (181Kb) | Preview

Abstract

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO (THEOBRMA CACAO L) DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRAK Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai Juli 2011 bertujuan untuk mengidentifikasi sistem agribisnis kakao dan merumuskan strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan agribisnis kakao di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Metode penelitian secara deskriptif dimana responden diambil dari petani, pedagang saprodi, dan pedagang komoditi serta informan kunci yaitu dari kelompok tani, dinas perkebunan pesisir selatan, kantor camat dan UPTD Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang ditentukan secara simple random sampling dan purposive sampling. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan alat analisa matrik IFE, EFE DAN SWOT. Dari hasil penelitian kondisi sistem agribisnis kakao di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan,dari subsistem hulu telah terdapat kios kios sarana produksi yang menyediakan pupuk, pestisida dan alat-alat pertanian tetapi belum tersedia bibit unggul. Bibit unggul tersedia di daerah Jember. Dari aspek usahatani Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki agroklimat yang cocok untuk usahatani kakao dan tersedianya lahan untuk pembudidayaan tanaman kakao tetapi kondisi budidaya tanaman belum sesuai dengan rekomendasi Dinas perkebunan, seperti pemangkasan, pemupukan, penanganan hama penyakit. Aspek hilir petani tidak melakukan fermentasi dan belum ada industri pengolahan kakao. Subsistem penunjang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki sarana prasarana transportasi, komunikasi yang baik. Tersedianya lembaga keuangan belum mampu dimanfaatkan oleh petani. UPTD dan Balai Penyuluh Kecamatan sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam penyuluhan pertanian di Kecamatan belum optimal untuk menunjang kegiatan agribisnis kakao. Hasil penelitian menunjukan matrik IFE 2,58 yang berarti posisi internal agribisnis kakao di kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada posisi yang kuat. Total nilai matrik EFE adalah 2,965 yang berarti agribisnis kakao dapat memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan ancaman eksternal yang dihadapi. Strategi yang didapat dari SWOT yaitu : 1. membangun lahan pecontohan tanaman kakao, 2. meningkatkan luas tanaman kakao secara tumpang sari, 3. memberikan penyuluhan tentang budidaya dan fermentasi, 4.membangun sistem informasi kakao berbasis web. 5. Mengembangkan koperasi dan LKM-A. Diharapkan Pemerintah Daerah dapat menerapkan strategi-strategi yang telah dihasilkan agar strategi tersebut dapat terlaksana, maka pemerintah daerah dapat melakukan peningkatan sumberdaya manusia memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada stakeholders agribisnis kakao dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: riri rima wustari
Date Deposited: 02 Jun 2014 00:13
Last Modified: 02 Jun 2014 00:13
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/20218

Actions (login required)

View Item View Item